top of page

Meski sudah impor, harga garam tetap meroket dari Rp 22.000 jadi Rp 70.000/karung | PT Kontak Perkas


PT Kontak Perkasa Futures | Harga garam di Pasar Kalibata Jakarta Selatan, melonjak hingga Rp 70.000 per karung isi 50 kilogram. Padahal pemerintah telah memberikan izin impor garam sebanyak 75.000 ton, antara lain dari Australia.


Seorang pedagang sembako, Nanang (50) mengatakan, harga garam satu karung isi 50 kilogram dijual seharga Rp 70.000 melonjak tiga kali lipat dari harga sebelumnya Rp 22.000.


"Kenaikan harga garam sampai saat ini masih melampaui batas sedangkan katanya Indonesia kaya akan sumber daya alamnya," kata Nanang seperti ditulis Antara, Kamis (24/8).




Nanang mengakui, harga sembako yang paling melonjak drastis adalah garam, padahal pada tahun sebelumnya belum pernah ada kenaikan harga sembako yang terlalu tinggi seperti bahan pokok garam. Dirinya juga mengeluhkan harga garam di tokonya masih belum stabil.


Adanya stok garam impor belum membuat harga garam turun namun malah menjadi stabil mahal.


Pedagang sembako lain di Jakarta Ida (32), juga merasakan melonjaknya harga garam. Ida mengatakan untuk satu bungkus garam dapur ukuran kecil mulai dijual seharga Rp 6.000 yang sebelumnya Rp 2.500. Sedangkan untuk satu bungkus garam dapur ukuran sedang dijual seharga Rp 15.000 berbeda dengan dua bulan lalu seharga Rp 10.000.


Menurut Ida, selain harga garam terus melonjak, daya beli masyarakat terhadap garam ikut menurun padahal pasokan garam di tokonya sudah tersedia atas bantuan impor pemerintah. "Mendekati Idul Adha, pembeli seharusnya lebih sering membeli bahan pokok seperti garam, tapi sekarang jarang pembeli," kata Ida. [idr]


bottom of page