top of page

Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Hijau-STI & KOSPI Merah



Semarang, Kontak perkasa Futures - Bursa Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada perdagangan Senin (4/4/2022), di mana investor kembali memantau pergerakan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS), setelah pada pekan lalu sempat mengalami pembalikan kurva atau inversi (inverted) yield.

Indeks Nikkei Jepang dibuka naik tipis 0,07%, Hang Seng Hong Kong melesat 0,85%, dan ASX 200 Australia menguat 0,19%.

Sedangkan untuk indeks Straits Times Singapura dibuka turun tipis 0,06% dan KOSPI Korea Selatan melemah 0,43%.


Sementara untuk indeks Shanghai Composite China pada perdagangan hari ini tidak dibuka karena sedang libur nasional festival Ching Ming atau Qing Ming.


Bursa Asia-Pasifik yang cenderung beragam terjadi di tengah kembali positifnya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu.

Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,4% ke level 34.818,27, S&P 500 terapresiasi 0,39% ke 4.545,86, dan Nasdaq naik 0,29% ke posisi 14.261,5.


Kembali positifnya Wall Street pada akhir pekan lalu terjadi di tengah masih munculnya indikator resesi berdasarkan kurva imbal hasil obligasi pemerintah yang membentuk inversi.

Yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar sempat menguat ke 2,55% atau melesat jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang masih di angka 1,51%. Pada Jumat pekan lalu, posisi yield tersebut membaik ke 2,37%.


Namun di sisi lain, yield obligasi tenor pendek juga meninggi dengan laju lebih besar dari kenaikan imbal hasil obligasi tenor panjang.

Hal ini dinilai sebagai indikator resesi di perekonomian AS, karena pelaku pasar kurang percaya diri memegang aset berharga milik pemerintah berjatuh tempo pendek.

Apalagi, inflasi PCE di AS mencapai 5,4% secara tahunan pada Februari 2022 yang mengindikasikan tingginya beban perekonomian di AS.

Secara bersamaan, data tenaga kerja AS menunjukkan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 431.000, atau di bawah ekspektasi analis yang semula memprediksikan angka 490.000 di bulan Maret.


Namun demikian, kabar positif datang dari Eropa Timur di mana Rusia menarik mundur pasukannya yang disiagakan untuk mengepung Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Langkah ini dinilai sebagai kemajuan menuju proses perdamaian kedua negara.

Di sisi lain, pasar juga masih akan memperhatikan pergerakan harga minyak mentah dunia, di mana harganya cenderung kembali terkoreksi pada pagi hari ini waktu Asia atau Indonesia.

Pada hari ini pukul 06:52 WIB, harga minyak mentah jenis Brent yang menjadi acuan dunia melemah 0,6% ke US$ 103,74/barel, sementara minyak acuan AS jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) merosot 0,81% ke US$ 98,47/barel.

Harga minyak belum bisa lepas dari tren negatif. Dalam sepekan terakhir, harga Brent dan light sweet jatuh masing-masing 11,89% dan 13,71%. Selama sebulan ke belakang, harga turun 4,5% dan 8,19%.

Berlanjutnya penurunan harga minyak mentah bisa menjadi kabar bagus, sebab tekanan inflasi akibat kenaikan harga energi tentunya akan mereda.

Seperti diketahui, negara Barat sedang mengalami masalah inflasi tinggi, sehingga dikhawatirkan akan memicu stagflasi atau pertumbuhan ekonomi stagnan dengan inflasi yang tinggi.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220404083425-17-328404/bursa-asia-dibuka-beragam-hang-seng-hijau-sti-kospi-merah

Comments


bottom of page