top of page

Sektor Finansial Pimpin Penguatan IHSG di Awal Perdagangan


PT kontak Perkasa Balikpapan | Meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah di tengah berakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS mendukung penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan Rabu (31/1/2018).


I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan hasil Federal Open Market Committee (FOMC) menetapkan suku bunga acuan AS tetap di level 1,25%-1,50% sehingga mendorong nilai tukar dolar AS mengalami pelemahan terhadap mata uang utama dunia. Hal ini mendukung redanya tekanan terhadap rupiah.


Kemarin, rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS sebesar 48 poin atau 0,35% ke level 13.386 setelah bergerak di kisaran 13.366-13.428.

Perubahan tingkat imbal hasil ada di kisaran 1-4 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun sekitar 3-5 bps dengan harga naik hingga 10 bps. Berikut perubahan imbal hasil dan harga seri-seri acuan:


FR63.. 5.729% -7.78 bps, harga 34.9 bps FR64.. 6.241% -9.37 bps, harga 69.7 bps FR65.. 6.684% -8.69 bps, harga 81.7 bps FR75.. 7.048% -5.97 bps, harga 65.9 bps


Adapun secara teknikal, harga SUN dalam jangka pendek masih terlihat mengalami tren penurunan.


"Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan harga SUN akan bergerak terbatas di tengah penantian pelaku pasar terhadap data inflasi Januari 2018, dengan kecenderungan mengalami kenaikan harga SUN di tengah imbal hasil surat utang regional serta angka CDS yang cenderung mengalami penurunan," paparnya dalam riset harian, Kamis (1/2/2018).


Sejumlah seri yang direkomendasikan Made untuk ditransaksikan hari ini adalah seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, dan FR0072.


Kemarin, SUN diperdagangkan dengan volume senilai Rp19,92 triliun dari 40 seri, nilai seri acuan sebesar Rp8,90 triliun. Volume PBS senilai Rp1,63 triliun dari 5 seri. Adapun obligasi korporasi senilai Rp939 miliar dari 24 seri.



bottom of page