top of page

Ancaman Shutdown dan Pengunduran Diri Mattis Tambah Beban Bursa Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa Asia melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (21/12/2018), di tengah memerahnya pasar saham global akibat terbebani prospek kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) serta ancaman government shutdown di negara tersebut.


Seperti diberitakan Reuters, indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang bergerak flat. Sementara itu, bursa saham Korea Selatan tergelincir 0,3% dan indeks Nikkei Jepang turun 0,5%.


Nikkei telah menyentuh level terendahnya dalam 15 bulan pada perdagangan Kamis (20/12) ketika bank sentral AS Federal Reserve tampak cenderung mempertahankan rencana kenaikan suku bunga acuannya terlepas dari tanda-tanda risiko pertumbuhan ekonomi.


“Momentum negatif adalah faktor kunci dalam mendorong perilaku investor. Justifikasi fundamental mengikuti tindakan. Aksi jual akan berakhir pada saatnya,” ujar Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets.


Kekhawatiran pasar bertambah setelah Presiden AS Donald Trump dikabarkan menolak untuk menandatangani RUU untuk mendanai layanan pemerintah AS, kecuali ia mendapatkan dana untuk pembangunan tembok perbatasan. Hal ini memunculkan risiko penutupan federal parsial pada hari Sabtu.


“Kekeruhan politik di Washington semakin meningkatkan ketidakpastian pasar,” kata ekonom Westpac, Elliot Clarke.


“Jumat akan menjadi hari yang menegangkan di Washington, dan untuk pasar keuangan, ketika kompromi pada menit terakhir diupayakan.”


Sentimen krisis lain datang dari kabar pengunduran diri Menteri Pertahanan AS Jim Mattis setelah Trump mengusulkan untuk menarik pasukan AS dari Suriah.


Kekricuhan politik ini pun terlihat di bursa Wall Street AS dengan indeks Dow Jones berakhir merosot 1,99%, indeks S&P 500 melemah 1,58%, dan indeks Nasdaq melorot 1,63% pada perdagangan Kamis (20/12).



bottom of page