top of page

IHSG Berpeluang Lanjutkan Koreksi, Simak Saham Pilihan Ini


KONTAK PERKASA FUTURES - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih tertekan pada perdagangan saham Selasa (18/6/2019). Analis PT PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah mengatakan, eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China masih terus membayangi laju IHSG. Bahkan, kekhwatiran investor asing tentang kepastian tensi perdagangan tidak mereda setelah Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross menegaskan prospek kesepakatan tidak mungkin muncul dari kemungkinan pertemuan antara Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di KTT Kelompok 20 Osaka pada akhir Juni 2019. Oleh sebab itu, dirinya menilai IHSG kemungkinan besar masih tersungkur ke zona negatif pada rentang 6.163-6.230. "Dari dalam negeri, investor mengkhawatirkan pelemahan rupiah akan berlanjut pasca pemotongan suku bunga yang cukup santer terdengar di mana hal tersebut akan memicu peningkatan kembali utang luar negeri Indonesia," terang dia. Adapun utang luar negeri (ULN) hingga bulan April 2019 terdiri atas utang pemerintah yang ditambah dengan bank sentral sebesar USD 189,7 miliar dan utang swasta termasuk BUMN sebesar USD 199,6 miliar. Sementara itu, dari sisi teknis, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gustama menjelaskan candlestick indeks masih tertahan disekitar area resistance moving average. Kata dia, investor hingga kini masih terlihat wait and see menunggu hasil keputusan suku bunga The Federal Reserve atau bank sentral AS. "Untuk hari ini, IHSG masih berpeluang terkoreksi wajar di kisaran 6.141-6.287," paparnya. Dari Binaartha Sekuritas, saham rekomendasi hari ini cukup beragam. Itu seperti saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Kemudian Reliance Sekuritas menyarankan investor untuk membeli saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).


bottom of page