Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 10 Persen Jika Terapkan Industri 4.0
PT KONTAK PERKASA - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyebut salah satu dampak positif revolusi industri 4.0 ialah dapat mengkerek pertumbuhan ekonomi.Kata dia, menurut riset atau laporan konsultan McKinsey, industri 4.0 diharapkan dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1-2 persen."Industri 4.0 diharapkan bisa tambah 1-2 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia atau setara USD 150 miliar berdasarkan laporan McKinsey," tutur dia di kantornya, Senin (14/10/2019). Benar saja, dalam laporan McKinsey yang bertajuk Unlocking Indonesia's Digital Opportunity, dengan ekonomi digital yang semakin mapan, RI akan menikmati efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Misalnya saja diungkapkan, jika Indonesia berhasil merangkul digitalisasi dengan baik, maka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh hingga 10 persen di tahun 2025, yakni setara dengan USD 150 miliar seperti diutarakan Airlangga. "Ekonomi digital akan meningkatkan produktivitas di banyak sektor dan memperluas partisipasi ekonomi bagi semua segmen populasi di Indonesia," papar laporan McKinsey tersebut. Adapun dengan perkembangan teknologi digital yang kian cepat, Menperin Airlangga berharap Indonesia dapat bertransformasi menjadi negara yang banyak melahirkan suatu inovasi. "Dari negara berbasis komoditas diharapkan kedepan bisa menjadi negara berbasis inovasi," jelasnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, peran insinyur sangat penting di era revolusi industri 4.0. Kerja sama antara insinyur se-ASEAN sangat dibutuhkan untuk menghasilkan daya saing yang lebih baik agar mampu bersaing dikancah dunia. "Revolusi industri 4.0 yang melanda semua bidang kehidupan, peran insinyur sangat penting, sangat sentral," ujarnya dalam acara Konferensi Organisasi Insinyur se-Asean di Jiexpo, Jakarta, pada Rabu 11 September 2019. Presiden Jokowi mengatakan, ASEAN melalui insinyur terbukti cukup banyak menghasilkan berbagai terobosan dan inovasi baru. Setidaknya hingga kini ada 10 unicorn berasal dari ASEAN. "Asean terbukti cukup sukses di berbagai bidang. Antara lain adanya 10 unicorn dari ASEAN. Di Indonesia antara lain Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak. Dan masih banyak lagi karya-karya hebat di berbagai bidang hasil karya para insinyur," jelasnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, kerja sama insinyur se-Asean ke depan harus terus ditingkatkan. Ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di 10 negara anggota. "Saya harap kerja sama bukan saja antar insinyur tapi juga antara engineering dengan bidang ilmu yang lain. Untuk melahirkan inovasi baru yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi para insinyur pasti membutuhkan keahlian lain," tandasnya.