top of page

Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri, IHSG Bangkit di Sesi 2?



Semarang, PT KP Press - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambrol hingga 1,34% ke 6.724,338 pada perdagangan sesi I Senin (14/2). Jebloknya IHSG mengikuti bursa saham Asia lainnya yang tertekan akibat kemungkinan terjadinya perang antara Rusia dengan Ukraina.

Meski merosot tajam, investor asing tercatat masih beli bersih (net buy) sebesar Rp 9,3 miliar di pasar reguler. Nilai transaksi juga lumayan tinggi, Rp 7,09 triliun.

Kecemasan akan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina semakin meningkat sejak akhir pekan kemarin.


"Invasi Rusia ke Ukraina bisa dimulai kapan saja. Kami tidak bisa memperkirakan waktunya, tetapi kami sudah sampaikan beberapa kali bahwa kemungkinan itu ada," kata Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Gedung Putih, seperti diwartakan Reuters.

Mengutip Reuters, laporan intelijen AS menyebut bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan terjadi Rabu pekan ini, meski tidak ada pejabat Negeri Adidaya yang bisa memberikan konfirmasi. Jika itu sampai terjadi, maka akan menjadi awal dari Perang Dunia III.

Hal ini membuat bursa saham global rontok, termasuk IHSG.

Meski demikian kabar baik datang dari dalam negeri yang bisa membuat IHSG memangkas kemerosotan.

Bank Indonesia (BI) hari ini melaporkan penjualan ritel bulan Desember lalu melesat 13,8% year-on-year (yoy), lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya 10,8% (yoy).

"Peningkatan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama pada subkelompok Sandang dan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, didorong meningkatnya permintaan selama perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru," tulis BI dalam keterangan resminya hari ini.

Selain itu di bulan Januari, penjualan ritel juga diprediksi masih akan terakselerasi menjadi 16% (yoy).

Hal ini tentunya menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia masih terus berlanjut di awal tahun ini.


Secara teknikal IHSG kini berada di dekat batas atas pola Rectangle di kisaran 6.735 yang dibentuk sejak Oktober lalu. Level ini bisa menjadi kunci pergerakan IHSG di pekan ini. Kemudian melihat grafik 1 jam, indikator Stochastic berada pada wilayah jenuh jual (oversold)

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.


Artinya, jika memasuki wilayah oversold maka IHSG berpeluang memangkas pelemahan. IHSG perlu mengakhiri perdagangan di atas 6.735 untuk menjaga potensi kenaikan lebih lanjut.

Batas bawah pola Rectangle berada di kisaran 6.510 dan batas atas seperti disebutkan tadi di kisaran 6.735, artinya ada jarak sekitar 215 poin.

Jika mampu bertahan di atas batas atas pola Rectangle, IHSG ke depannya berpeluang naik sebesar 215 poin ke 6.950.


Apalagi IHSG juga berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 pada grafik harian.

Selama mampu bertahan di atas tiga MA tersebut, berlanjutnya penguatan IHSG ke depannya masih terbuka lebar.

Sementara jika tertahan di bawah 6.735 di sesi II hari ini, IHSG berisiko merosot ke 6.700.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220214124456-17-315188/ada-kabar-baik-dari-dalam-negeri-ihsg-bangkit-di-sesi-2

Comentários


bottom of page