top of page

Bantu Garuda, Komisaris Ini Ajukan Setop Pembayaran Gajinya


Semarang, PT Kontak Perkasa - Salah satu komisaris emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Peter F Gontha, mengajukan pemberhentian pembayaran gaji mulai bulan Mei 2021. Hal ini sebagai upaya untuk meringankan beban finansial yang saat ini dihadapi Garuda.


Hal ini disampaikan Peter melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Dewan Komisaris Garuda Indonesia dan tembusan kepada Direktur Keuangan GIAA.


"Demi sedikit meringankan beban perusahaan, untuk segera, mulai bulan Mei 2021, yang memang pembayarannya ditangguhkan, memberhentikan pembayaran honorarium bulanan kami sampai rapat pemegang saham mendatang," kata Peter, dalam surat bernomor GARUDA/ANGGOTA-DEKOM-2021 tersebut.


Peter yang mengunggah surat tersebut di Facebook pribadinya, menambahkan, dengan permohonan tersebut diharapkan ada keputusan yang jelas dan mungkin bisa menjadi contoh bagi yang lain agar sadar akan kritisnya keadaan perusahaan.


Beberapa pertimbangan mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia ini mengajukan pemberhentian pembayaran honorarium lantaran kondisi perusahaan kian lama bertambah kritis.

Beberapa penyebab kondisi tersebut antara lain, pertama, tidak adanya penghematan biaya operasional, antara lain GHA.


Kedua, tidak adanya informasi mengenai cara dan narasi negosiasi dengan lessor (penyewa pesawat). Ketiga, tidak adanya evaluasi atau perubahan penerbangan untuk rute yang merugi.


Keempat, cashflow manajemen yang tidak dapat dimengerti. Kelima, keputusan yang diambil oleh Kementerian BUMN secara sepihak tanpa koordinasi dan tanpa melibatkan Dewan Komisaris.


"Keenam, saran komisaris yang oleh karenanya tidak diperlukan. Ketujuh, aktivitas komisaris yang oleh karenanya hanya 5-6 jam per minggu," ungkap Peter Gontha.


Seperti diketahui, Garuda tengah menghadapi beban finansial yang cukup berat. Guna menyelamatkan keuangan perusahaan, GIAA menawarkan pensiun dini bagi karyawan.


Langkah itu disebut oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebagai upaya terbaik di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.


"Kami sudah diskusi panjang lebar dengan para karyawan, pensiun dini merupakan pilihan yang menurut kami pilihan yang terbaik," ujar Irfan kepada CNBC Indonesia seperti ditulis, Minggu (30/5/2021).


Manajemen Garuda Indonesia akan memastikan, pelaksanaan tawaran pensiun dini ini bersifat sukarela, tanpa adanya pemaksaan. "Harapan kita banyak karyawan Garuda yang mungkin sudah mapan, sudah mendekati masa pensiun, yang mungkin punya pilihan di luar, yang mungkin anggota keluarganya beberapa bekerja di Garuda, untuk memberi kesempatan pada yang lainnya untuk berkontribusi di Garuda," kata Irfan.


Berdasarkan laporan keuangan terakhir yang disampaikan perusahaan, hingga kuartal III-2020 lalu, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 1,14 miliar atau sekitar Rp 16 triliun, secara year to date.


Angka ini turun 68% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Sementara, pendapatan penumpang turun 71%, kargo turun 26%, dan pendapatan dari keberangkatan haji hilang total, atau turun hingga 100%.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210602093748-17-249900/bantu-garuda-komisaris-ini-ajukan-setop-pembayaran-gajinya

Comments


bottom of page