top of page

Recent Posts

Archive

Tags

Search

Banyak Maling di Dunia Kripto, Ini 5 Tips Agar Tidak Amsyong

  • Writer: kontakbpp
    kontakbpp
  • Dec 17, 2021
  • 3 min read


Semarang, Kontak Perkasa Futures - Risiko investasi di aset digital seperti cryptocurrency tidak hanya datang dari fluktuasi harganya yang tajam, tetapi juga terbukanya peluang penipuan (scam).

Laporan audit dari sebuah perusahaan yang berbasil di London bernama Elliptic menyebutkan kerugian di aset kripto tahun ini ditaksir mencapai US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 143 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300/US$.

Jumlah tersebut meningkat tajam jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tak terlepas dari semakin banyaknya orang yang mendepositkan uang di dunia Decentralized Finance (De-Fi).


Bayangkan saja hanya dalam kurun waktu dua tahun terakhir jumlah uang yang didepositkan di dunia De-Fi naik hampir 5x dari US$ 500 juta menjadi US$ 247 miliar.

Berinvestasi di aset kripto terutama saat koin atau token tersebut listing (ICO) memang menggiurkan karena dalam beberapa kasus beberapa menit atau bahkan detik setelah diluncurkan harga koin tersebut melesat tajam, bahkan ada yang sampai ribuan persen.

Banyak orang yang ingin mencoba mengadu nasib atau memperoleh perundungan lewat ICO. Siapa tahu sedang hoki dan bisa menjadi tajir hanya dalam waktu singkat.

Namun berinvestasi di koin yang akan ICO juga memiliki risiko yang sangat besar karena pada beberapa kasus ICO menjadi ajang si pembuat koin untuk melakukan penipuan dan membawa kabur uang investor.


Skema exit scams ini mulai marak di dunia De-Fi. Beberapa kasus token kripto yang bersejarah seperti Bitconnect, Pincoin dan ACChain yang merugikan investor hingga US$ 4,4 miliar (Rp 63 triliun) juga memiliki modus yang mirip-mirip.

Kasus scam lain di dunia kripto juga ada yang disebut rug pull, di mana si pembuat token akan me-listing-kan koinnya di bursa kripto (DEX) dan mematoknya dengan koin lain yang lebih populer seperti Ethereum (ETH) misalnya.

Lewat skenario tersebut, pihak pembeli harus menukarkan koin seperti ETH tadi untuk mendapatkan koin dari si pengembang (swap). Ini layaknya transaksi valas di mana rupiah dapat dibeli dengan dolar AS atau sebaliknya.

Namun setelah transaksi tersebut terjadi, pihak pengembang koin akan melikuidasi semua koin yang diperoleh dari pembeli sehingga harga koin yang mereka ciptakan bisa anjlok hingga tak bernilai alias nol.


Seiring dengan semakin maraknya kasus penipuan di dunia kripto ada beberapa hal yang harus dicermati oleh investor. Berikut ini adalah tips agar terhindar dari scam di dunia kripto terutama untuk kasus rug pull.


1. Cek Kredibilitas Pengembang dan Tim

Sebelum berinvestasi pada suatu proyek di dunia De-Fi atau membeli token kripto yang baru, investor perlu melakukan riset mendalam terutama terkait orang-orang dibalik pengembangan token tersebut.

Aspek yang perlu dipertimbangkan adalah track record, media sosial hingga koneksinya dengan berbagai industri. Hindari token yang tidak memiliki background tim yang jelas.


2. Baca dan Pahami White Paper

Setiap proyek kripto pasti ada white paper-nya atau semacam prospektus di dunia saham maupun obligasi. Di situ tertuang latar belakang peluncuran suatu token, kegunaan dan fungsi, ekosistem hingga pengembangan ke depan.

Bagi investor yang membaca hal-hal yang ambigu maupun tidak realistis di white paper tersebut maka sebaiknya jauhkan diri Anda dari token kripto itu.


3. Kalkulasi Proyeksi Cuan Secara Cermat

Seperti pada kasus penipuan yang umum, jika pengembang menjanjikan return pasti dan jumlahnya besar yang terdengar too good to be true, maka jauhilah.


4. Waspadai Token yang Banyak Habiskan Biaya Promosi & Pemasaran

Investor perlu lebih cermat lagi dalam memutuskan berinvestasi di dunia De-Fi, jangan sampai tergiur pada investasi bodong. Hal yang perlu dianalisa adalah apakah proyek tersebut feasible dan memiliki nilai tambah.

Pada beberapa kasus penipuan di dunia kripto, pengembang akan memasang iklan yang terdengar too good to be true dan sangat agresif dalam pemasaran. Hal ini jelas patut diwaspadai.


5. Cek Pemegang Wallet dan Tempat Koin Listing

Sebelum membeli sebaiknya investor harus mengecek berapa jumlah pemegang token tersebut. Hal ini dapat dilakukan lewat platform seperti Etherscan.

Cek juga apakah token tersebut juga listing di platform atau bursa lain (DEX) yang populer. Hindari membeli token yang tak terkenal dan hanya listing di satu platform saja karena risiko penipuannya juga tinggi.

 
 
 

Comments


0542-732101

0542 - 732225

JL. Jendral SUDIRMAN, Komplek BSB Block B , 35-37, Balikpapan , Kalimantan Timur

  • Facebook
  • Twitter
  • LinkedIn

©2017 by PT KontakPerkasa Futures. Proudly created with Wix.com

bottom of page