top of page

Bursa Asia Dibuka Cerah, Hang Seng Melesat 3% Lebih



Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung positif pada perdagangan Rabu (16/3/2022), di tengah sikap investor yang masih menanti hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan suku bunga acuan.

Investor di Asia juga masih memantau perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) di China, setelah pada Minggu lalu kasus Covid-19 di China melonjak nyaris 3 kali lipatnya.

Indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 0,83%, Hang Seng Hong Kong terbang 3,56%, Shanghai Composite China melonjak 1,71%, Straits Times Singapura melompat 1,34%, ASX 200 Australia menguat 0,47%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 1,05%.


Dari Jepang, pemerintah setempat melaporkan neraca perdagangan Negeri Matahari Terbit defisit cukup besar pada periode Februari lalu karena lonjakan biaya impor yang didorong oleh melesatnya harga komoditas energi akibat perang antara Rusia-Ukraina.

Namun, Menteri Keuangan Jepang melaporkan ekspor naik sedikit dari yang diharapkan meskipun adanya kenaikan dalam barang ekspor ke China. Ekspor Jepang pada bulan lalu naik menjadi 19,1% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Januari lalu sebesar 9,6%.

Sedangkan impor Negeri Matahari Terbit dilaporkan turun menjadi 34%, dari sebelumnya pada Januari lalu di level 39,6%. Hal ini mengakibatkan defisit menjadi 668,3 miliar yen (US$ 5,65 miliar).


China merupakan mitra dagang terbesar Jepang, di mana ekspor barang ke China meningkat 25,8% dalam 12 bulan hingga Februari, karena pengiriman mesin semikonduktor yang lebih kuat, setelah mencatat kontraksi akibat adanya perayaan Tahun Baru Imlek.

Sedangkan ekspor ke AS tumbuh 16,0% pada Februari, karena pengiriman mobil dan mesin semikonduktor yang lebih kuat.


Investor di Asia-Pasifik akan memantau pergerakan saham China dan Hong Kong pada hari ini, setelah keduanya memimpin koreksi bursa Asia-Pasifik kemarin. Indeks Hang Seng di Hong Kong ambruk nyaris 6% pada perdagangan kemarin dan ditutup pada level terendah sejak Februari 2016.

Koreksinya bursa saham China dan Hong Kong terjadi setelah pemerintah China melaporkan lonjakan infeksi Covid-19 hingga nyaris 3 kali lipatnya pada Minggu lalu dan menjadi yang paling parah sejak puncak pandemi pada tahun 2020.


Bursa Asia-Pasifik juga cenderung mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang berbalik menghijau pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat.

Indeks Dow Jones ditutup melesat 1,82% ke level 33.544,34, S&P 500 melonjak 2,14% ke posisi 4.262,45, dan Nasdaq Composite melompat 2,92% menjadi 12.948,62.

Investor mengharapkan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Setidaknya 25 basis poin (bp) di tengah lonjakan harga barang.


Para trader saham juga akan mencermati secara detail langkah The Fed soal bagaimana rencana Jerome Powell cs mengakhiri program pembelian obligasi (quantitative easing/QE) alias kebijakan uang longgarnya.

Menjelang pertemuan The Fed pada Rabu waktu AS, imbal hasil (yield) obligasi AS (US Treasury) bertenor 10 tahun turun dari level tertinggi lebih dari dua tahun terakhir di 2,1544%, setelah sebelumnya naik ke 2,169%, tertinggi sejak Juni 2019.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220316083652-17-323136/bursa-asia-dibuka-cerah-hang-seng-melesat-3-lebih

Kommentare


bottom of page