top of page

Gawat! Bursa Asia Babak Belur Lagi, IHSG Bisa Ikut-ikutan



Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia dibuka cenderung melemah pada perdagangan Kamis (24/2/2022), karena investor terus mengamati situasi ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina.

Hanya Shanghai Composite China yang dibuka di zona hijau pada hari ini, yakni menguat 0,93%.

Sedangkan sisanya dibuka di zona merah. Indeks Nikkei Jepang dibuka merosot 0,72%, Hang Seng Hong Kong ambles 1,78%, Straits Times Singapura ambrol 1,1%, dan KOSPI Korea Selatan ambruk 1,34%.


Dari Korea Selatan, bank sentral (Bank of Korea/BoK) telah mengumumkan suku bunga acuan terbarunya pada hari ini. Bank sentral Negeri Ginseng tersebut memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunganya di level 1,25%.

Setelah sempat mengabaikan sejenak dari konflik Rusia dan Ukraina pada Rabu kemarin, kini investor kembali khawatir dengan meningkatnya kembali tensi kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut.


Pemerintah Ukraina pada Rabu kemarin mengumumkan bahwa akan memberlakukan keadaan darurat selama 30 hari dan dimunginkan dapat diperpanjang. Namun, langkah tersebut harus terlebih dahulu disetujui oleh parlemen Ukraina.

Pemerintah Ukraina pun juga memperingatkan warganya untuk meninggalkan Rusia dan menghindari bepergian ke sana.

Krisis kembali memanas setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina timur, yakni Donestk dan Luhansk pada Senin lalu.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan sanksi keduanya kepada Rusia, di mana Pemerintahan Biden mengumumkan akan memberikan sanksi kedua bagi perusahaan yang bertanggung jawab untuk membangun pipa gas Nord Stream 2 Rusia.

"Hari ini, saya telah mengarahkan pemerintahan saya untuk menjatuhkan sanksi pada Nord Stream 2 AG dan pejabat perusahaannya," kata Biden dalam sebuah pernyataannya Rabu kemarin.

"Langkah-langkah ini adalah bagian lain dari tahap awal sanksi kami sebagai tanggapan atas tindakan Rusia di Ukraina," tambah Biden.

Sanksi ini diberikan menyusul sanksi tahap pertama terhadap Rusia pada Selasa lalu yang menargetkan bank-bank Rusia, obligasi Rusia dan tiga individu terkaya Rusia yang berkaitan erat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Alhasil, ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang belum mereda membuat bursa saham AS kembali berjatuhan pada perdagangan kemarin.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambles 1,38% ke level 33.131,76, S&P 500 ambruk 1,84% ke posisi 4.225,59, dan Nasdaq Composite yang paling parah yakni anjlok 2,57% menjadi 13.037,49.

Risiko geopolitik kedua negara pecahan Uni Soviet dapat menyebabkan siklus pertumbuhan lebih lambat dan menghilangkan risiko kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) setengah poin pada keputusan dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 16 Maret nanti.

Investor bertaruh ada peluang 100% untuk kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan The Fed pada Maret, jika mengacu kepada perangkat FedWatch CME Group. Namun dengan angka inflasi yang tinggi, diproyeksikan akan ada kenaikan sebanyak 50 basis poin (bp).


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220224083424-17-317847/gawat-bursa-asia-babak-belur-lagi-ihsg-bisa-ikut-ikutan

Comentários


bottom of page