top of page

Perhatian! Sebelum Beli Dogecoin, Pertimbangkan 3 Hal Ini

Semarang, PT KPF - Kenaikan harga Dogecoin yang fantastis dalam beberapa waktu terakhir ini mendorong banyak orang tertarik berinvestasi di aset kripto.


CNBC International mencatat, Dogecoin saat ini menjadi salah satu aset kripto yang paling banyak diburu investor. Tak tanggung-tanggung, dalam enam bulan terakhir, harganya naik 25.000%, melebihi Bitcoin dan Ethereum. Hal ini mengerek nilai kapitalisasi pasar Dogecoin menjadi US$ 86 miliar, setara Rp 1.204 triliun dengan rata-rata kurs Rp 14.000 per US$.

Tak mengherankan, kenaikan harga Dogecoin terus melambung dan direkomendasikan banyak figur dunia, seperti Elon Musk, CEO Tesla, Snoop Dogg dan Gene Simmons.


Nah, bagi Anda yang mau memulai investasi Dogecoin, apa saja yang harus Anda perhatikan sebagai bahan pertimbangan? Simak tips berikut ini, seperti dikutip dari CNBC International:

Pertama, spekulasi kenaikan harga Dogecoin memicu apa yang disebut gelembung ekonomi (economic bubble), ketika harga suatu barang melebihi nilai aslinya.


"Spekulasi itu tentu saja yang memicu gelembung," tulis CNBC International, Minggu (9/5/2021).

Tetapi, para ahli berpendapat bahwa Dogecoin yang belum benar-benar menjadi produk yang jauh lebih berharga selama setahun terakhir ini tidak mungkin mencegah orang mencoba memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan.


Orang membeli aset bahkan ketika mereka tahu bahwa mereka dinilai terlalu tinggi, "karena mereka memperkirakan harga akan naik lebih tinggi," kata Bruce Mizrach, profesor ekonomi di Rutgers School of Arts and Science.


Kedua, rasa takut ketinggalan atau "fear of missing out" (FOMO), biasanya juga menjadi bumerang kisah jutawan Dogecoin. Bagaimana mungkin Anda tidak mengalami rasa takut ketinggalan? ketinggalan dari hal-hal yang telah dilakukan banyak orang.

Dengan kata lain, mereka melakukan apa yang dilakukan orang banyak, percaya bahwa setiap orang harus tahu lebih banyak daripada yang mereka lakukan.


Ketiga, Anda tidak dapat mengetahui nilai sebenarnya. Mencoba memahami penilaian fundamental aset digital sangat rumit, tak bisa disamakan dengan saham.

Dengan sebagian besar saham, Anda setidaknya bisa mendapatkan rasio harga terhadap pendapatan (earnings per share/ EPS), yang memberi tahu Anda apa yang bersedia dibayar investor untuk perusahaan untuk setiap dolar dari pendapatannya. Angka itu dapat membantu Anda menentukan apakah sebuah perusahaan sudah over atau undervalued. Anda tidak tahu apa-apa dengan Dogecoin.


"Kenaikan cryptocurrency mengingatkan pada tahap awal gelembung dengan investor mencoba mengevaluasi saham tanpa pendapatan," kata Mizrach.

Menjadi sangat baru, ada juga kebingungan tentang bagaimana membeli dan menjual cryptocurrency, bagaimana menjaga token agar aman dari kerugian dan peretas dan bagaimana pajak bekerja.


Mempertimbangkan semua ketidakpastian ini, para ahli mengatakan orang tidak boleh berinvestasi lebih banyak ke dalam Dogecoin daripada yang mereka mampu untuk kehilangan. Pasalnya, beberapa hal tidak pernah berubah.

"Tidak ada makan siang gratis dalam berinvestasi, imbal hasil yang diharapkan lebih tinggi juga dibarengi dengan risiko yang lebih tinggi. Harga cryptocurrency sangat fluktuatif, yang berarti sangat berisiko," kata Kent Baker, profesor keuangan American University.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210509140720-17-244423/perhatian-sebelum-beli-dogecoin-pertimbangkan-3-hal-ini

Comments


bottom of page