top of page

Ringgit-Rupiah Merajai Mata Uang Asia di Bulan Oktober

Semarang, PT KP PRess - Nilai tukar rupiah perkasa melawan dolar Amerika Serikat (AS) di bulan Oktober. Terkendalinya penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia memberikan sentimen positif ke rupiah. Selain itu, harga batu bara mendongkrak kinerja rupiah.

Melansir data Refinitiv, rupiah mencatat penguatan 1,01% ke Rp 14.165/US$. Bahkan sebelumnya sempat menyentuh Rp 14.020/US$ yang merupakan level terkuat sejak 18 Februari lalu.

Meski demikian, rupiah bukan yang terbaik di Asia. Ringgit Malaysia menjadi yang terbaik di bulan Oktober, rupiah berada di urutan kedua. Ringgit tercatat menguat sebesar 1,1%.


Memasuki September 2021, gelombang kedua serangan virus corona di Indonesia sudah selesai. Kurva kasus positif melandai, demikian pula kasus aktif. Perkembangan ini membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berani melonggarkan PPKM sehingga aktivitas dan mobilitas masyarakat mulai berdenyut lagi.

Pada Oktober 2021, Indonesia semakin mampu mengendalikan laju pandemi. Sepanjang bulan lalu, rata-rata pasien positif corona bertambah 944 orang per hari (terendah sejak Mei 2020 secara bulanan). Turun drastis dibandingkan bulan sebelumnya yakni 4.177 orang setiap harinya.

Kini sudah tidak ada lagi wilayah di Jawa-Bali yang menerapkan PPKM Level 4 (paling ketat). Dengan demikian, aktivitas bisnis akan berputar lebih cepat, pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi. Rupiah pun perkasa.

Hal yang sama terjadi di Malaysia. Dalam 7 hari terakhir hingga 31 Oktober, rata-rata penambahan kasus sebanyak 5.703 orang/hari, terendah sejak awal Juli lalu.

Selain itu, angka kasus baru juga menurun drastis dari puncaknya nyaris 25 ribu kasus yang tercatat pada 26 Agustus lalu.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211101141025-17-288094/ringgit-rupiah-merajai-mata-uang-asia-di-bulan-oktober

留言


bottom of page