top of page

Rusia Diserang Panic Buying, Antidepresi-Kondom Ludes



Semarang, PT KP Press - Panic buying melanda warga Rusia. Sejak Barat membombardir sanksi negara itu karena serangan ke Ukraina, sejumlah barang menjadi sasaran diborong warga.

Obat-obatan untuk sebulan juga ludes dalam dua minggu. Termasuk pil antidepresi, obat tidur, insulin, obat kanker dan obat jantung, hormon serta alat kontrasepsi seperti kondom.

"Saya sendiri menggunakan L-tiroksin karena saya memiliki masalah dengan kelenjar tiroid saya. Jadi saya meminumnya setiap hari dan saya kini khawatir tentang itu," kata seorang warga Moskow, Valentine dimuat Reuters, Selasa (29/3/2022).

"Itulah mengapa saya membeli persediaan untuk beberapa bulan sebelumnya, karena saya khawatir ... Orang-orang memintanya di mana-mana."

Dari data survei DSM Group untuk surat kabar lokal Vedomosti menunjukkan bahwa pembelian obat di Rusia melejit tajam sejak 28 Februari hingga 13 Maret. Ada 270,5 juta obat ludes senilai 98,6 miliar rubel (US$ 1,04 miliar).

Itu hampir sebanding dengan data penjualan untuk seluruh bulan Januari ketika orang Rusia membeli 288 juta item di apotek seharga 100 miliar rubel. Sayangnya, data tersebut tak menunjukkan merek tertentu, apakah obat produksi lokal atau global.

"Ada ketakutan," kata Direktur Umum DSM Group, Sergei Shulyak.

"Ketakutan pertama adalah segalanya bisa menjadi lebih mahal. Ketakutan kedua adalah obat-obatan yang mereka butuhkan tidak akan tersedia dalam beberapa waktu. Ketakutan itu menggerakkan orang. Mereka mengantre di apotek dan membeli semuanya," jelasnya.

Ia meyakini situasi akan stabil nanti mengingat Rusia masih dapat memproduksi obat generik dan masih banyak produsen asing terus melanjutkan produksi. Tapi mungkin bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengolah produk sedikit tersendat dan mempengaruhi harga jual.

Meski kepanikan terjadi, sejumlah warga mengaku masih tenang. Hal ini setidaknya dikatakan seorang warga Moskow lain, Vladimir.

"Mungkin ada (kekurangan) terutama jika obatnya diimpor. Tapi saya pikir itu semua akan kembali karena politik adalah politik, ekonomi adalah ekonomi," katanya.

"Mereka (produsen obat) semua perlu melakukan penjualan. Mereka semua butuh untung. Jadi semuanya akan kembali."

Rusia sendiri telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Balasannya Barat memberi sanksi ekonomi bukan hanya pada individu tapi juga lembaga keuangan dan perdagangan yang berdampak pada eksodus perusahaan asing di Rusia.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20220329093052-4-326779/rusia-diserang-panic-buying-antidepresi-kondom-ludes

Comments


bottom of page