top of page

Rusia-Ukraina Mau Negosiasi Damai, Bursa Asia Dibuka Cerah



Semarang, Kontak Perkasa Futures - Bursa Asia dibuka cerah pada perdagangan Selasa (1/3/2022), di tengah sikap investor yang memantau situasi konflik antara Rusia dengan Ukraina, di mana kondisinya mulai berubah jelang negosiasi damai antar keduanya pada hari ini.

Indeks Nikkei Jepang dibuka melonjak 1,2%, Hang Seng Hong Kong menguat 0,36%, Shanghai Composite China bertambah 0,4%, Straits Times Singapura melesat 0,86%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,84%.

Sementara itu, indeks ASX 200 Australia melonjak 1,24%. Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) akan mengadakan pertemuan pada hari ini, tetapi pertemuan kali ini diperkirakan hanya akan menaikkan suku acuannya pada kuartal ketiga, menurut survei Reuters.



Data aktivitas manufaktur China (Purchasing Manager's Index/PMI) periode Februari 2022 versi NBS dan Caixin/Markit akan dirilis pada pagi hari ini pukul 09:30 waktu setempat atau pukul 08:30 WIB.

Dari kabar konflik Rusia-Ukraina, negosiasi damai kedua negara pecahan Uni Soviet akan dilakukan pada hari ini. Sebelumnya, delegasi Moskow dan Kiev bertemu di perbatasan Belarusia kemarin. Meski demikian, pertemuan perdana pasca serangan Rusia itu belum membuahkan hasil gencatan senjata.

Sementara itu, dalam pernyataannya setelah berbincang dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron Senin kemarin, Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan syarat invasi bisa ia dihentikan. Pertama, Ukraina harus bersikap netral dan tak memihak pada Barat.


Melalui pernyataan yang dirilis Kremlin, ia mengatakan solusi konflik Ukraina adalah negeri itu harus menghapus "pengaruh Nazi atau praktik fasisme" dan "tindakan represif (denazifikasi) dan demiliterisasi". Ia mengatakan hal itu khususnya untuk wilayah Ukraina Timur, yang ia klaim jadi target diskriminasi dan genosida.

Putin, tulis Reuters, juga meminta Ukraina mengakui secara resmi kontrol Rusia atas Krimea, wilayah Ukraina yang dicaplok Moskow 2014. Krimea merupakan wilayah teritorial selatan Ukraina dan berbatasan langsung dengan Laut Hitam.

Sebelumnya, Rusia melakukan serangan ke Ukraina sejar 24 Februari. Ini berselang dua hari setelah Putin mengakui dua wilayah pemberontak di Ukraina Timur sebagai negara merdeka.

Hingga Senin kemarin, tim pemantau hak asasi manusia (HAM) PBB telah mengonfirmasi 102 warga sipil tewas dan 304 lainnya terluka di Ukraina.

Selain itu, lebih dari setengah juta warga telah mengungsi dari Ukraina sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh. Mayoritas warga Ukraina itu mengungsi ke negara tetangga, Polandia.

Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Senin kemarin waktu setempat, karena investor masih memantau perkembangan konflik Rusia-Ukraina.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,49% ke level 33.892,60 dan S&P 500 terkoreksi 0,25% ke posisi 4.373,78. Namun untuk indeks Nasdaq berhasil menguat 0,41% menjadi 13.751,40.

"Perang secara fundamental membuat investor menjauhi aset berisiko ke aset safe haven seperti obligasi dan yang lainnya sampai pada kesimpulan atau situasi yang di-price in. Segala sesuatu tentang ini belum pernah terjadi sebelumnya, jadi satu-satunya yang rasional adalah pasar saham akan mengalami volatilitas menunggu adanya resolusi," kata Raymond James, ahli stretegi pasar di Tavis McCourt dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International, Senin (28/2/2022).

Meski ditutup beragam, tetapi hal tersebut setidaknya memberikan gambaran bahwa tekanan konflik Rusia-Ukraina ke pasar finansial global perlahan mereda.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220301083317-17-319079/rusia-ukraina-mau-negosiasi-damai-bursa-asia-dibuka-cerah

Comments


bottom of page