top of page

Suku Bunga di AS Bisa Naik 3 Bulan Lagi, Rupiah Deg-degan?

Semarang, Kontak Perkasa Futures - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Rabu (29/12). Sentimen pelaku pasar sebenarnya cukup bagus yang bisa menopang penguatan rupiah. Tetapi penguatan tajam pada pekan lalu, plus kemungkinan suku bunga di AS naik di bulan Maret 2022, membuat rupiah sulit melanjutkan penguatan.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah tipis 0,04% ke Rp 14.230/US$. Depresiasi rupiah kemudian bertambah menjadi 0,21% ke Rp 14.255/US$ pada pukul 9:14 WIB.

Sepanjang pekan lalu rupiah mampu mencatat penguatan lebih dari 1%, sementara di pekan ini melemah tipis 0,04% di hari Senin dan stagnan kemarin. Sehigga, aksi ambil untung (profit taking) masih menerpa rupiah.


Apalagi, bank sentral AS (The Fed) kini diprediksi bisa menaikkan suku bunga 3 bulan lagi.


Data dari perangkat FedWatch milik CME Group menunjukkan pelaku pasar melihat adanya probabilitas lebih dari 50% The Fed akan menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 0,25% - 0,5%.

Spekulasi tersebut menguat setelah Departemen Perdagangan AS pekan lalu melaporkan inflasi PCE di bulan November melesat 5,7% year-on-year (yoy). Inflasi di bulan November tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi sejak Juli 1982.

Sementara inflasi inti PCE tumbuh 4,7%, tertinggi sejak September 1983.

Inflasi PCE merupakan acuan The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter.

Sementara itu kabar baik datang dari Afrika Selatan. Hasil studi terbaru menunjukkan orang-orang yang terinfeksi Omicron, terutama yang sudah divaksin memiliki, akan memiliki imun yang lebih kuat dalam menghadapi varian Delta.

Reuters melaporkan, riset tersebut baru dilakukan terhadap sekelompok kecil, hanya 33 orang yang sudah divaksin dan belum. Hasilnya, netralisasi virus Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah terinfeksi, dan netralisasi varian naik 4,4 kali lipat.


"Peningkatan netralisasi varian Delta pada individu yang terinfeksi Omicron dapat menurunkan kemampuan Delta untuk menginfeksi kembali individu tersebut," kata para ilmuwan, sebagaimana diwartakan Reuters, Selasa (27/12).

Hasil riset tersebut juga dikatakan konsisten dengan temuan sebelumnya yakni Omicron menggantikan varian Delta karena individu yang terinfeksi memperoleh kekebalan yang menetralisir Delta.

Penelitian tersebut memberikan harapan Omicron akan menjadi akhir dari pandemi Covid-19, apalagi jika ada riset yang lebih luas juga menunjukkan hal yang sama.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211229092058-17-302868/suku-bunga-di-as-bisa-naik-3-bulan-lagi-rupiah-deg-degan

Comments


bottom of page